Probolinggo - Keresahan orang tua yang mengetahui anaknya tiba tiba meninggalkan rumah tanpa pesan (pamit) disikapi dengan melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian. Hal ini seperti yang dialami Adim Sasmito, warga Dusun Jujuk RT.03 RW.05 Desa Alas Sumur Lor Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo,(13/02/2024)
selaku orang tua dari pemuda bernama Muhammad Ainur Ridho terlihat shock saat mengetahui anaknya tidak pulang kerumahnya. Upaya pencarian dilakukan, termasuk menanyakan pada teman-temannya. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Akhirnya pria yang sehari hari bekerja sebagai buruh tani ini menindaklanjuti dengan melaporkan hilangnya Ainur Ridho ini ke Polres Probolinggo, Rabu (07/02/2024). Dalam Laporan bernomor STTL/GANGGUAN/B/3/II/2024/SPKT/POLRES PROBOLINGGO ini, Adim menceriterakan kronologis hilangnya anaknya. Diuraikan dalam laporan tersebut, bahwa M. Ainur Ridho meninggalkan rumah pada hari Senin (05/02/2024).
Kalau pada akhirnya kasus ini terkuak ketika Adim Sasmito (pelapor) yang didampingi Prayuda Rudy Nurcahya SH seorang pengacara sekaligus tetangga dari pelapor mendatangi Polres Probolinggo pada hari Selasa (13/2/2024) guna memberitahukan ke pihak Polres jika keluarga telah menjemput Ainur Ridho. Ternyata anak ini diajak temannya yang bernama Anggun (17) warga desa Sindetlami kecamatan Besuk kabupaten Probolinggo yang berinisiatif minggat dari rumahnya dan mereka ke Surabaya.
Saat ditemui di SPKT Polres Probolinggo, Anggun mengatakan jika dirinya nekat meninggalkan rumahnya karena dirinya tidak kuat akibat tekanan orang tuanya yang memaksa untuk dijodohkan dengan laki laki pilihan orang tuanya. "Saya dirumah sangat tertekan karena mau dijodohkan"ujar Anggun.
Sementara Prayuda Rudy Nurcahya ketika dimintai tanggapan atas kasus tersebut mengatakan begitu pihaknya mengetahui kalau keduanya dalam perjalanan pulang dari Surabaya, akhirnya keluarga menjemputnya di terminal bus kota Probolinggo. "Begitu ada info kalau anak ini pulang, secara spontan kami menjemput disekitar terminal. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan menjadi pukulan bagi semua orang tua, saya berharap hendaknya para orang tua tidak mengambil kebijakan sepihak dengan menjodohkan anaknya, ini kan bukan jamannya Siti Nurbaya. Pesan saya hendaknya para orang tua bisa duduk bersama dengan putra putri yang mau dijodohkan, Jangan sampai kasus ini terulang lagi ada kasus lari dari rumah karena persoalan mau dijodohkan."ujarnya.
Jurnalist (Ms al)
Tags
Peristiwa